Kiriman Terbaru

Diskusi : Pengantar Ekonomi

APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Analisis permintaan dan penawaran memberikan bantuan yang sangat berarti kepada ahli ekonomi dalam memahami beberapa peristiwa ekonomi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Teori permintaan dan penawaran berguna untuk menerangkan interaksi antara penjual dan pembeli yang terjadi di pasar. Jelaskan contoh kondisi permasalah riil yang terjadi dalam perekonomian dan bagaimana teori permintaan dan penawaran memecahkan masalah tersebut.


40 komentar:

Dengan meningkatnya kemakmuran bangsa maka terjadi kenaikkan konsumsi barang yang dilakukan oleh masyarakat baik barang kebutuhan pokok atau barang sekundair dan tersier. Konsumsi daging perkapita di Indonesia juga mengalami kenaikkan, artinya konsumsi daging per orang pertahun juga semakin tinggi. Kondisi ini membuat permintaan daging meningkatkan dan untuk mencukupinya maka pemerintah membuka kelonggaran impor daging dari Australia (penawaran daging meningkat).
Harga daging mengalami kenaikkan yang tinggi ketika pemerintah membatasi impor daging dari Australia, pasokan daging berkurang sedangkan pola hidup konsumen sudah terbiasa konsumsi daging.
Untuk mengatasi kenaikkan harga yg tinggi maka pemerintah harus menaikkan penawaran/pasokan daging sapi yg ada di pasar, yang dapat dilakukan dengan :
1. menaikkan kuota dagin sapai yg masuk ke Indonesia
2. mensubsidi peternakan di Indonesia sehingga mampu meghasilkan sapi yang sanggup untuk memasok kekurangan daging sapi di Indoseia.

Sebagaimana halnya mata uang kertas lainnya, nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh faktor permintaan dan penawaran. Faktor yang menjadi penyebab utama pelemahan rupiah belakangan ini yaitu: semakin tingginya ketergantungan Indonesia pada impor barang dan jasa seperti BBM, bahan pangan, bahan baku industri dan alat-alat berat lainnya. Di sisi lain, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan baik akibat melemahnya permintaan negara-negara tujuan ekspor maupun penurunan harga-harga komoditas terutama perkebunan dan pertambangan yang menjadi andalan ekspor Indonesia. Akibatnya, surplus neraca perdagangan Indonesia semakin menipis.
Cara mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah itu tak bisa dilakukan dari kebijakan moneter yang berlebihan, atau dengan menaikkan BI Rate secara terus menerus. Pemerintah bersama kementerian terkait seharusnya mampu mengeluarkan kebijakan yang bisa mendorong pertumbuhan di sektor riil. Sejauh ini “obat” mengatasi pelemahan rupiah hanya satu arah, yaitu berasal dari BI. Masalahnya, kenaikan BI Rate yang terus menerus akan berdampak struktural.
Karena itu, pemerintah perlu segera menyelesaikan persoalan yang dampaknya terhadap melemahnya nilai tukar rupiah saat ini. Menurut dia, cara yang dapat ditempuh, sebisa mungkin adalah mencari solusi melemahnya ekspor dan menekan laju impor.

Kebutuhan Indonesia akan kedelai termasuk tinggi, salah satu kebutuhan terbesarnya di gunakan untuk memproduksi bahan baku tahu tempe sebesar 62%-70% atau sekitar 2,5 ton per tahun.
Ditahun 2015 ini indonesia defisit atau kekurangan produksi kedelai sebanyak 1,5 juta ton,ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut,Kekurangan produksi ini ditutup dengan pasokan kedelai impor dari luar.
Pemerintah dalam hal ini Kementrian Perdagangan (Kemendag) mengatakan 2- 3 tahun kedepan ,indonesia masih akan mengimpor kedelai.produksi kedelai lokal dari tahun ke tahun terus meningkat namun kebutuhan tersebut belum bisa memenuhi terutama bagi industri tahu dan tempe.
Isu gagal panennya pertanian kedelai di amerika dan eropa membuat harga di pasar internasional semakin merangkak naik,kondisi itu juga berpengaruh terhadap pasar domestik.karena untuk mendapatkan kedelai lokal sudah tidak ada lagi,karena seluruh kedelai yang ada di eceran kebanyakan kedelai impor.
untuk itu maka pemrintah diminta melakukan pengendalian harga eceran kedelai, Bulog harusnya di fungsikan lagi sebagai Integration kedelai sehingga harga bisa di kendalikan.
Pemerintah harus mencari titik keseimbangan harga u tuk petani kedelai dan konsumen.

BAGUS KARYA MANUNGGAL (2015 514 221)


indonesia adalah salah satu negara paling padat penduduknya di dunia,mayoritas kebutuhan pokok yang tak dapat di tinggalkan adalah BERAS.mayoritasn penduduk indonesia mengonsumsi beras sebagai kebutuhan pokok sehari,hari.maka perlu adanya penangan pemerintah untuk masalah satu ini.
Masyarakat bisa mengalami kesulitan dalam mengakses pangan dan pasar yang lebih mengkhawatirkan bila pemerintah gagal mengendalikan pertambahan jumlah penduduk dan juga gagal meningkatkan kemajuan ekonomi serta ketahahan pangan. Karena saat ini kebutuhan akan ketergantungan per kapita terhadap komoditi beras dan impor kedelai yang paling tinggi di dunia.
Menurut Muhadjir, potensi besar terjadinya kesulitan terhadap akses pangan ini disebabkan kebutuhan pangan beras per pekapita per tahun sebesar 133 kg yang merupakan kebutuhan beras yang tertinggi di dunia.
“Kebutuhan beras kita berkisar 28 juta ton per tahun dengan impor 2 juta ton per tahun, dan kebutuhan kedelai sekitar 2,7 juta ton,” katanya.
Sementara implikasi pertambahan penduduk Indonesia yang tinggi terhadap krisis pangan memberikan dampak yang cukup memprihatinkan karena telah menyebabkan 200 juta penduduk dunia kekurangan pangan, 32 juta angkatan kerja yang menjadi pengangguran, dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi sebuah negara hanya bisa tumbuh 2 sampai 3 persen per tahun.

“Padahal setiap satu persen pertumbuhan ekonomi menyediakan lapangan kerja baru sekitar 400 ribu tenaga kerja, sementara pertambahan tenaga kerja baru di Indonesia sendiri sekitar 2,5 juta orang setiap tahunnya,”jelasnya.
jika komoditi makanan memberikan pengaruh besar terhadap garis kemiskinan di wilayah pedesaan dan perkotaan, terutama komoditi beras, gula pasir, minyak goreng, telur dan mie instant.
“Komoditi beras terhadap pengaruh besar pada kenaikan garis kemiskinana di daerah pedesaan sebesar 21, 83 persen sementara di perkotaan sekitar 16,65 persen..maka dari itu pemerintah harus memperhatikan nasib para petani,perlu kita ketahui bahwa di indonesia ini masyarakat miskin masih di dominasi para petani,padahal kebutuhan kita sehari,hari tak luput dari para petani,maka dari itu pemerintah harus menaikan mutu dalam negri yaitu sembada beras CONTOH PALING KECIL,JIKA SUATU PERMINTAAN TINGGI MAKA PENAWARANPUN JUGA AKAN TINGGI,CONTOH SEMBADA BERAS,JIKA PETANI KITA MAJU MAKA BERASPUN JUGA AKAN DAPAT DIPENUHIN DAN PEMERINTAH TAK HARUS MENGIMPOR BERAS DARI LUAR NEGRI,pendapatan perkapita tinggi,dan pajak negara juga akan terpenuhi,jikapun musim panen di pengaruhi musim di indonesia yang tak beraturan pemerintah harus berperan aktif adanya penyuluhan,peyuluhan masuk desa,SUATAU NEGARA MAJU DAN TIDAKNYA DI TENTUKAN OLEH PENDAPATAN PERKAPITANYA,,PETANI BERPERAN PENTING PADA NEGARA INI PENDUDUK INDONESIA DI DOMINASI PETANI DAN NELAYAN,jika dapat mengekspor beras ke luar negri maka pendapatan negara akan naik dan tak perlu adanya impor beras dari luar negri,,perlu adanya keseimbangan penjual dan pembeli.

Contoh permasalahan rill saat ini adalah harga beras atau bahan pokok yang tidak stabil dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang makin bertamabh banyak.Hal ini menyebabkan inflasi pada harga harga tertentu.Inflasi juga bisa disebabkan karena lemahnya rupiah dan jumlah uang yang beredar di masyarakat melebihi yang dibutuhan masyarakat.Adanya spekulasi atau estimasi perkiraan harga barang di masa mendatang.Dan jumlah ekspor yang lebih rendah ketimbang impor.
Dampak dari inflasi menimbulkan ketidakpastian perekonomian di masa mendatang.Banyak produsen yang mengurangi produksi karena harga bahan baku yang terlalu mahal.Dan usaha kecilpun banyak yang gulung tikar.Sehinnga pemerintah terpaksa melakukan impor untuk menyuplai kebutuhan,dan biasanya harga akan lebih murah.
Damapak untuk inividu dan masyarakat pendapatan rill merosot,karena biasanya di masa inflasi harga hara barang naik mendahului naiknya gaji.
Ada beberapa kebijakan yang bisa digunakan untuk mengatasi inflasi.Misalnya kebijakan Moneter,kebijakan Fiskal dan Kebijakan Lain lain.Tapi ,Saya rasa yang cocok untuk saat ini adalah kebijakan lain lain dengan cara kita menerapkan cara sanering.Sanering bersal dari bahasa belanda yang artinya penyelamatan,pembersihan ataupun re-organisasi.Intinya pemerintah harus memperbaiki sistem ekonomi saat ini agar inflasi dapat berhenti dan harga barang barang pun menjadi stabil.

TRI WAHYU TUNJUNG CAHYO (2015-514-318)

Sudah bisa dipastikan, kenaikan BBM akan merugikan masyarakat. Pengguna BBM seperti pengendara motor dan mobil akan langsung merasakannya. Transportasi umum juga sudah pasti akan menaikkan ongkos jasanya, sehingga pengguna transportasi umum juga akan segera merasakan dampaknya. Lalu, para pengguna transportasi umum kemungkinan akan beralih ke sepeda motor untuk berhemat, sehingga kenaikan harga BBM pun akan membunuh transportasi umum. Semuanya akan kejepit.
Tapi tidak hanya sektor transportasi yang akan terkena dampaknya. Dalam Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2012 Tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Tertentu, disebutkan beberapa kategori pengguna BBM bersubsidi selain transportasi. Mereka adalah usaha perikanan yang terdiri dari nelayan dan pembudi daya ikan skala kecil; usaha pertanian kecil dengan luas maksimal 2 hektar; usaha mikro; dan pelayanan umum seperti krematorium. Semua pengguna ini akan terkena dampak kenaikan harga BBM.
Kenaikan BBM memang cenderung akan menaikkan harga barang-barang lain atau inflasi. Para ahli pun sudah memprediksinya, meski dengan angka yang beragam. Pengamat ekonomi Aviliani, misalnya, menyatakan bahwa kenaikan harga BBM akan mengakibatkan tingkat inflasi nasional tahun ini menjadi 6,5%. “Apabila kenaikan BBM berkisar Rp1.500 sampai Rp2.000 kemungkinan inflasi akan bertambah sekitar 1 hingga 2 persen sehingga inflasi nasional akan naik menjadi sekitar 6,5%,” .
Tahun 2012 ini pemerintah kembali dihadapkan pada kenaikan harga minyak dunia. Meskipun kenaikan tersebut dipicu oleh ketegangan politik sesaat di Timur Tengah, tidak ada seorang pun yang berani memprediksi sampai kapan berlangsung.
Banyak yang menyarankan bahwa tahun 2011 pemerintah seharusnya sudah menaikkan harga BBM, khususnya premium secara bertahap agar dampaknya tidak memberatkan. Namun, pemerintah tidak mendengarkan aspirasi tersebut.
Sekarang pemerintah mencoba membatasi BBM mulai April 2012 dan menutup kenaikan harga BBM. Upaya sudah dilakukan, tetapi belum siap dan bahkan keteteran persiapannya, baik dari sisi infrastruktur maupun sosial-ekonomi. Dengan tekanan harga minyak dunia, kini pemerintah mulai berpikir realistis untuk menaikkan harga BBM. Sayang, pemerintah tidak bisa bertindak cepat karena tidak memiliki landasan hukum akibat lalai dalam UU APBN 2012 Pasal 7 Ayat 4 dan Ayat 6.
Alternatif pertama berarti harga premium akan berubah sesuai dengan harga keekonomiannya (atau harga pasar). Kebijakan ini sangat membantu APBN memberikan kepastian anggaran subsidi dan akan diadministrasikan oleh Pertamina, seperti Pertamax. Bedanya untuk Premium masih akan diberlakukan sistem subsidi harga. Kebijakan ini ada kemungkinan bertentangan dengan UU Migas karena Mahkamah Konstitusi telah menghapus pasal yang menyebutkan pola penetapan harga BBM berdasarkan harga pasar. Alternatif ini jika lolos dari sisi hukum akan memberikan kepastian dari sisi APBN. Risikonya adalah apabila harga minyak dunia turun, pendapatan minyak turun, sementara subsidi BBM tetap alhasil APBN bisa tekor.
Alternatif kedua adalah kenaikan harga BBM. Sangat sederhana dan mudah, tetapi besarannya sulit ditentukan karena ketidakpastian harga minyak dunia. Belum lagi apabila dilakukan secara agresif, dampak sosial-ekonominya akan terasa berat.
Dalam mengatasi kenaikan harga BBM pemerintah pasti memiliki tujuan yang akan meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka sebagai masyarakat harus mendukung penuh terhadap rencana-rencana yang dilakukan oleh pemerintah. Dan pemerintah juga harus lebih tanggap dalam menghadapi masalah yang ada di dalam negeri khususnya, sehingga masyarakat aman, tenteram, makmur dan berbhineka tunggal ika.

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Nugroho Saputra (2015 514 292)
Salah satu permasalahan ekonomi di indonesia adalah problematika fiskal yg berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran negara, khususnya disektor pertambangan dan perkebunan yg selama ini menjadi komoditas utama dalam negri. Mengenai sektor tersebut yg menjadi komoditas utama, tentunya sebagian besar terdapat diluar pulau Jawa. Sedangkan telah kita ketahui tentang keadaan infrastrukturdisana yg belum baik. Menurut saya dengan keadaan yg seperti itu saja sudah menjadi komoditas utama, apalagi jika kondisi infrastruktur tersebut diperbaiki? Tentunya akan berdampak pula pada perekonomian indonesia yg membaik. Dalam hal ini diperlukan kebijakan fiksal yg harus dilakukan. Kebijakan yg selama ini sering dilakukan adalah kenaikan harga BBM, tetapi menurut saya kebijakan itu tidaklah tepat, karena ada banyak warga kurang mampu hidupnya bergantung kepada BBM. Semisal tukang ojek, nelayan,dll. Ketika BBM naik bagaimana dengan mereka? Untuk kalangan atas itu tidaklah berarti, tetapi kalangan rakyat kecil ini yg perlu diperhatikan. Menurut saya kebijakan yg paling tepat ialah kenaikan pajak pada barang-barang mewah, dan pajak penghasilan sekian persen. Dari pajak itulah nantinya akan dialirkan untuk membangun infrastruktur. Hubungannya dengan teori permintaan dan penawaran adalah ketika infrastruktur dibuat sebaik mungkin, ketika ada permintaan yg tinggi mengenai hasil komoditas tersebut, maka akan mempermudah dalam pengirimannya, begitu juga ketika terjadi kelimpahan hasil, maka penawaran yg kita berikan akan tinggi, dan dgn infrastruktur yg baik, segala urusan ketika terjadi permintaan dan penawaran yg tinggi akan lebih mudah dalam segala urusannya tentunya juga akan berimbas pada kenaikan nilai rupiah. Dan pada akhirnya juga akan membantu permasalahan ekonomi yg saat ini ada.

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.


(Yohana Wijayanti/2015.514.293/manajemen malam/B)
Kenaikan harga bahan pokok menjelang lebaran (idul fitri) adalah fenomena berulang yang seolah tak terhindarkan bagi rakyat Indonesia. Sesuai hukum ekonomi, fenomena ini sebenarnya wajar, di mana ada peningkatan permintaan, maka harga pun melonjak. Pedagang pun tak mau kehilangan kesempatan untuk mengambil untung lebih besar. Tapi tak urung hal ini meresahkan masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan minim.
Dari kasus diatas dianalisis adanya Penyebab Terjadinya Kenaikan Harga Bahan Pokok Menjelang Lebaran (Idul Fitri) disebabkan karena:

• Hukum Permintaan dan Penawaran
Salah satu hal yang menyebabkan harga barang terus merangkak naik adalah prinsip ”supply dan demand”. Seperti salah satu hukum ekonomi yang mengatakan bahwa apabila permintaan meningkat dan barang tidak ada maka akan cenderung terjadi kenaikan harga barang.

Hal ini bisa dilihat dari waktu terjadinya kenaikan harga. Kenaikan harga suatu barang sebagain besar terjadi karena faktor gagal panen. Mungkin masih segar di ingatan kita saat harga cabe melonjak drastis. Harga cabe ini naik karena terjadi gagal panen pada petani cabe akibat cuaca buruk.
Saat ini harga beras terus melonjak naik hal ini disebabkan banyak petani beras yang gagal panen. Gagal panen ini menyebabkan jumlah beras di pasar menurun sedangkan permintaan tetap atau mungkin bertambah karena menjelang puasa. Saat menjelang puasa, harga barang terus melonjak naik karena jumlah permintaan terus meningkat sedangkan jumlah barang tetap atau cenderung berkurang.

Tentu menjadi hal yang sulit apabila kita ingin mengendalikan harga barang karena selama ini barang-barang yang melonjak naik adalah barang-barang kebutuhan rumah tangga yang jumlah penawaran di pasar berkurang karena jumlah barangnya memang berkurang karena sebab-sebab tertentu seperti yang sudah saya sebutkan di atas tadi.

Apabila kita ingin mengendalikan harga salah satu caranya adalah dengan menambah jumlah penawaran di pasar yang artinya kita menambah jumlah stok barang tersebut di pasar atau dengan menekan permintaan akan barang tersebut. Seperti bunyi hukum permintaan dan penawaran “apabila penawaran akan suatu barang semakin bertambah namun permintaan akan barang tersebut berkurang maka harga barang akan turun” sedangkan apabila “ permintaan meningkat namun penawaran berkurang maka harga barang akan naik”.

Jadi cara yang dapat dilakukaan agar harga tidak terus naik adalah berusaha agar jumlah penawaran melebihi jumlah permintaan di pasar



Daging sapi merupakan salah satu bahan pangan pokok yang mengandung protein cukup tinggi selain daging ayam. Daging sapi tidak hanya dikonsumsi oleh kebutuhan rumah tangga juga sebagai bahan baku industri pengolahan, hotel, restoran, dan katering. Konsumsi daging sapi secara maksimal terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi masyarakat serta selera masyarakat. Konsumsi daging sapi selama tahun 2011 sampai 2012 meningkat dari 1,8 kg/kapita/tahun menjadi 2,0 kg/kapita/tahun. Pemenuhan kebutuhan daging sapi di dalam negeri dilakukan melalui 3 sumber yaitu: sapi lokal,
sapi impor, daging impor. Permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan kebutuhan / konsumsi daging sapi dalam negeri adalah produksi sapi yang belum berkesinambungan, sistem pendataan yang belum sempurna, sistem distribusi sapi potong yang belum tertata dengan baik. Faktor- faktor yang mempengaruhi harga daging sapi di dalam negeri adalah jumlah permintaan daging sapi lokal, jumlah penawaran daging sapi lokal, selera, permintaan daging sapi impor, faktor DUMMY hari besar keagamaan. Faktor-faktor penentu harga daging sapi dari sisi penawaran adalah harga daging sapi dalam negeri, jumlah produksi sapi lokal, jumlah populasi ternak sapi, tinggkat upah riil, suku bunga modal dan harga riil sapi.Beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam memacu produksi ternak dalam negeri seperti pengembangan pakan ternak, peningkatan mutu bibit melalui program inseminasi buatan, program pemberantasan penyakit. Pemerintah juga telah melakukan upaya-upaya pemberdayaan usaha peternakan rakyat dengan konsep pengembangan industri peternakan rakyat(inayat) dengan pola kemitraan antara perusahaan dengan peternakan rakyat dalam bentuk perusahaan inti rakyat ( PIR ).

kenaikan harga sembako.Sejumlah kebutuhan pokok di berbagai daerah selama 2 pekan ini mulai menunjukkan kenaikan. Kebutuhan pokok, seperti beras, bawang merah dan putih, daging dan telur ayam, gula pasir, naik sekitar 30-75%, dan yang meningkat tajam adalah cabai keriting dan cabai merah dengan lonjakan harga hingga mencapai dua kali lipat.
Dalam teori ilmu ekonomi, harga merupakan salah satu faktor utama– meskipun bukan faktor satu-satunya–yang mempengaruhi pilihan pembeli. Harga menjadi faktor utama pilihan pembeli semakin terlihat di antara kelompok-kelompok miskin. Namun, harga bukan menjadi faktor utama pilihan pembeli bagi masyarakat yang mampu/kaya. Namun, teori ini hanya berlaku bagi produk-produk di luar kebutuhan bahan pokok. Untuk kebutuhan bahan pokok yang termasuk kebutuhan primer, akan memiliki dampak garis lurus dengan turunnya pembelian pada kebutuhan sekunder dan pertumbuhan ekonomi.
Dapat dikatakan bahwa:
1.Jika harga barang primer meningkat, sementara pendapatan tetap, akan menyebabkan harga barang sekunder pun akan meningkat.
2.Pembelian terhadap barang sekunder pun akan menurun.
3.Perubahan harga barang konsumsi menyebabkan tingkat substitusi (pergantian) terhadap barang konsumsi akan berubah pula.
Untuk poin 3, dapat dilihat kasusnya di masyarakat, di mana pada saat cabai rawit harganya meningkat maka pedagang makanan yang banyak menggunakan cabai akan menggantikannya dengan cabai oplosan atau mengurangi kadar cabainya.
Dengan demikian, dari penjelasan di atas, maka harga kebutuhan primer harus dikendalikan oleh pemerintah. Jika tidak, maka akan terjadi kelesuan ekonomi negara, yang berimbas pada penurunan daya saing produk lokal dan penurunan pertumbuhan ekonomi.
Pada kasus tidak seimbangnya Supply and Demand barang kebutuhan pokok di pasaran, maka logika ekonomi sederhana mengharuskan untuk meningkatkan Supply atau menekan Demand. Tetapi untuk menekan Demand sangat sulit karena terkait dengan kebutuhan masyarakat yang bersifat primer. Maka alternatifnya mau tidak mau adalah meningkatkan Supply. Namun, untuk meningkatkan pasokan kebutuhan barang pokok seringkali didekati dengan solusi reaktif yang instan, misalnya dengan membuka kran import. Jika ini yang terus dilakukan, maka kebijakan tersebut tidak akan memberikan solusi yang komprehensif.
Diperlukan solusi yang cerdas dan komprehensif terhadap masalah Supply, di antaranya:
Pertama, memberikan pendampingan/penyuluhan yang serius terhadap para petani terkait budidaya produk-produk pertanian. Pendampingan yang dimaksud dapat berupa pembekalan pengetahuan teknologi penanaman, pemeliharaan, dan antisipasi terhadap perubahan iklim. Langkah ini, dengan kondisi bumi yang terus mengalami penurunan dengan munculnya isu Global Warming yang menyebabkan iklim tidak mudah diprediksi, menjadi hal yang mutlak diperlukan.Karena para petani Indonesia, mayoritas masih menggunakan teknologi dan sistem penanaman tanaman yang konvensional.

2015-514-357
Contoh permasalahan yang riil terjadi di Indonesia saat ini adalah tingginya permintaan barang import dan menyebakan terjadinya inflasi. Dalam ilmu ekonomi inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara continue.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
a. Dampak Inflasi :
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang ber-gairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
b. Cara mengatasi :
Maka bisa dilakukan dengan menerapkan kebijakan moneter yang bersifat mengurangi jumlah uang beredar, yang meliputi:
1) Kebijakan Pasar Terbuka, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menjual SBI (Surat Bank Indonesia). Dengan menjual SBI, Bank Sentral akan menerima uang dari masyarakat. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
2) Kebijakan Diskonto, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga, diharapkan masyarakat akan menabung di bank lebih banyak. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
3) Kebijakan Cadangan Kas, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan cadangan kas minimum. Sehingga, bank umum harus menahan uang lebih banyak di bank sebagai cadangan. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
4) Kebijakan Kredit Selektif, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara memperketat syarat-syarat pemberian kredit. Syarat pemberian yang ketat akan mengurangi jumlah pengusaha yang bisa memperoleh kredit. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
5) Sanering, yaitu kebijakan Bank Sentral memotong nilai mata uang dalam negeri jika negara sudah mengalami hiperinflasi (inflasi di atas 100%). Dengan memotong nilai mata uang maka nilai uang yang beredar dapat dikurangi.
6) Menarik atau memusnahkan uang lama, yaitu kebijakan Bank Sentral mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menarik atau memusnahkan uang lama seperti uang logam Rp5,00; Rp10,00 dan Rp25,00 serta uang kertas Rp100,00.
7) Membatasi pencetakan uang baru.
Untuk mengatasi inflasi pemerintah harus membatasi pencetakan uang baru, agar jumlah uang yang beredar tidak semakin bertambah.

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Permasalahan riil yang terjadi di Indonesia bukan lain adalah rendahnya pertumbuhan ekonomi, karena hal ini bisa dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan suatu Negara membangun negaranya sendiri. Indonesia merupakan Negara berkembang dengan segala perencanaan aktivitas ekonomi untuk meningkatkan pendapatan ekonominya, namun sedihnya Indonesia masih memerlukan bantuan modal asing untuk melanjutkan perekonomiannya. Kita ambil contoh bahan bakar minyak. Menipisnya minyak mentah yang merupakan bahan baku dasar utama untuk berbagai macam bahan bakar menjadikannya mempunyai harga yang tinggi. Dalam hal ini berlaku tanpa terkecuali di Indonesia yang notabene merupakan ladang minyak mentah namun Negara lain yang memanen hasil. Kenaikan harga bahan bakar inilah yang mengakibatkan pula naiknya bahan pokok yang ada yang berimbas terhadap banyak tidaknya jumlah permintaan pasar serta tinggi rendahnya penawaran yang terjadi. Dalam hal ini tentunya bahan bakar berkontribusi besar karena berpengaruh pada distribusi barang tersebut yang mana bila bahan bakar menjadi mahal akan meningkatkan harga komoditi yang akan mengakibatkan turunnya tingkat penawaran yang terjadi. Berhubung dengan tingginya harga yang ada maka akan mengakibatkan rendahnya daya beli masyarakat dan hal itu mengakibatkan penurunan kegiatan ekonomi masyarakat. Hal ini pastinya tidak diharapkan oleh para pelaku ekonomi termasuk Negara. Dalam hal ini keseimbangan antara permintaan dan penawaran oleh pasar perlu dilakukan dan dalam hal ini yang perlu untuk diperhatikan pertama kali adalah bahan bakar itu sendiri. Perlunya pemerintah untuk membuat kebijakan terhadap harga bahan bakar itu sendiri sangat dibutuhkan. Dalam hal ini pemerintah sebagai penanggung jawab perekonomian yang terjadi di Indonesia perlu memikirkan kebijakan bahan bakar, misalnya dengan memberikan subsidi khusus terhadap kendaraan perekonomian guna menekan harga distribusi yang mana bisa berimbas terhadap merendahnya harga komoditi. Dengan menurunya harga komoditi akan membuat pasar kembali bergejolak dengan naiknya permintaan barang serta berimbas terhadap turunnya penawaran dikarenakan kecocokan harga yang ada antara penjual dan pembeli. Dengan akhirnya nanti diharapkan pertumbuhan ekonomi akan menuju arah yang positif .

JOKO PRIHATIN ( 2015 514 352 )

Ada dua hal penting dalam perekonomian dinegara-negara yang sedang berkembang yang dapat menimbulkan inflasi, yaitu sebagai berikut.
1.Ketidak Elastisan Penerimaan Ekspor.
Nilai ekspor tumbuh secara lamban dibandingkan dengan pertumbuhan sektor-sektor lain. Adapun penyebab kelambaman tersebut sebagai berikut:
a) Di pasar dunia, harga barang-barang ekspor dari Negara tersebut semakin memburuk.
b) Produksi barang-barang ekspor tidak responsive terhadap kenaikan harga.
2.Ketidak Elastisan Penawaran atau Produksi Bahan Makanan di Dalam Negeri.
Produksi bahan makanan didalam negeri tidak tumbuh secepat pertambahan penduduk dan pendapatan perkapita. Hal ini menyebabkan harga bahan makanan di dalam negeri cendrung untuk naik, sehingga melebihi kenaikan harga barang-barang lain. Dampak yang ditimbulkan yaitu munculnya tuntutan karyawan untuk mendapatkan kenaikan upah atau gaji. naikya upah karyawan menyebabkan kenaikan ongkos produksi. Hal ini berarti akan menaikkan harga barang-barang. Kenaikan harga barang-barang tersebut mengakibatkan kenaikan upah lagi. Kenaikan upah selanjutnya diikuti oleh kenaikan harga barang-barang, begitu seterusnya.
Proses ini akan berhenti apabila harga bahan makanan tidak mengalami kenaikkan. Namun, karena faktor strukturalis harga bahan makanan akan terus naik sehingga proses dorong-mendorong antara upah dengan harga tersebut selalu mendapat umpan baru dan tidak berhenti .

Dari ketiga teori menyatakan penyebab terjadinya inflasi, dapat disimpulkan bahwa inflasi itu disebabkan oleh:
a. Inflasi disebabkan oleh sektor ekspor-impor Jika ekspor suatu negara lebih besar daripada impor, akan mengakibatkan terjadinya tekanan inflasi, tekanan inflasi terjadi karena semakin besar jumlah uang yang beredar di dalam negeri akibat penerimaan devisa.
b. Inflasi disebabkan oleh sektor penerimaan dan pengeluaran negara Sektor penerimaan dan pengeluaran suatu negara yang defisit menjadi penyebab inflasi. Karena pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaannya, maka untuk menutupi keadaan tersebut akan dilakukan dengan mengeluarkan uang baru, pengeluaran uang baru menimbulkan tekanan inflasi.
c. Inflasi disebabkan oleh sektor swasta Pengeluaran kredit dalam jumlah yang cukup besar untuk memenuhi permintaan kredit swasta dapat juga menyebabkan terjadinya inflasi.
Dari penyebab inflasi di atas dapat kita simpulkan bahwa pengendalian jumlah uang yang beredar di masyarakat dan keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menekan inflasi.

DAN TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN untuk memecahkan masalah tersebut sangatlah perlu dan penting, karena di dalam memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia atau masyarakat, missal :
1. Mengidentifikasi factor – factor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran supaya dalam perekonomian bisa seimbang.
2. Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran seta asumsi yang mendasar supaya didalam persaingan perekonomian dunia kita bisa tahu hukum permintaan dan penawaran dan bisa mengantisipasi bila terjadi inflasi bisa menyeimbangkan dan mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat.
3. Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah keseimbangan supaya bisa menekan permasalahan dan menyeimbangannya.
4. Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar supaya bisa menekan dan mengendalikan perdaganngan pasar bebas.
5. Mendeskripsikan pasar input supaya dapat mengendalikan pasar di dalam negeri dan menyeimbangkan harga supaya mengurangi dampak inflasi yang besar.

ELVERA NURIN PRASTIKA (2015514301)
Inflasi juga menjadi salah satu masalah perekonomian yang cukup mengkhawatirkan. Kedudukan inflasi di Indonesia sudah separti penyakit endemis dan berakar selama beberapa generasi dan bahkan sudah dimulai menjadi sejarah sejak zaman dahulu kala.
Inflasi adalah keadaan dimana terdapat kenaikan harga umum secara terus-menerus. Jadi tidak hanya kenaikan harga satu atau dua macam barang saja, melainkan kenaikan harga dari sebagian besar barang dan jasa, dan pula bukan hanya satu atau dua kali kenaikan harga, melainkan kenaikan harga secara terus menerus. Menurut Kenyes, “ lebih melihat pada keserakahan manusia sebagai sebab utama munculnya inflasi".
Untuk inflasi yang terjadi di dalam negeri, ini terjadi karena peristiwa-peristiwa dalam negeri, seperti peredaran uang yang terlalu banyak. Sementara untuk inflasi luar negeri , adalah inflasi yang terjadinya di Negara orang. Tetapi inflasi ini sering sekali merembet ke Negara Indonesia. Inflasi yang terjadi Karena semakin banyaknya barang impor yang masuk ke negara kita dengan pajak yang besar dan harga yang mahal.
Harga akan melesat naik, para penerima pendapatan tetap akan jadi kewalahan dalam mengimbangi kenaikan ini, akibatnya taraf hidup jadi merosot dan akan terus bertambah parah. Sementara bagi para pengusaha di bagian penghasil barang, kenaikan harga yang begitu cepat ini menyebabkan terjadinya spekulasi di tingkat tinggi. Tabungan bisa lenyap seketika dan berganti dengan hoarding yang berarti penyimpanan dalam bentuk barang. Langkah ini diambil karena bisa lebih menguntungkan saat harga-harga melonjak naik. Akibat keseluruhannya jumlah barang dan jasa akan menjadi langka dalam perekonomian, sehingga ini malah akan memperparah kanaikan, bukan meredakannya. Di samping itu nilai uang akan trus merosot.
Ada dua sisi dalam inflasi, sisi positif dan sisi negatif.
Sisi Positif : Inflasi yang terkendali menggambarkan adanya aktifitas ekonomi dalam suatu Negara. Inflasi terkendali juga merangsang masyarakat untuk berusaha bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Sisi Negatif : Inflasi akan menjadikan turunnya pendapatan rill masyarakat yang memilih penghasilan tetap. Inflasi juga m enyebabkan turunnya nilai rill kekayaan masyarakat yang berbentuk kas (uang). Inflasi akan menyebabkan nilai tabungan masyarakat menjadi turun. Dan inflasi akan menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi terlambat.
Maka dari itu, dalam kasus ini teori permintaan dan penawaran memiliki peran yang besar untuk menangani inflasi.
Dengan Cara membatasi jumlah masuknya barang impor dan lebih memprioritaskan barang lokal. Dapat dengan melakukan penawaran dan pengenalan produk lokal ke masyarakat, dengan lebih meningkatkan mutu serta kualitas produk lokal. Dengan demikian permintaan terhadap produk lokal diharapkan dapat meningkat dan dapat menekan jumlah inflasi.

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

SITI PRAPTI NURRAHAYU
NIM;2015-514-373

Menurut saya kondisi permasalahan rill yang terjadi dalam perekonomian indonesia yaitu cotohnya,naiknya harga-harga sembako menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul fitri tiba.menurut saya Kementrian Pertanian,Kementrian Perdagangan dan Bulog secara bersama-sama harus mengawasi secara intensif distribusi kebutuhan sembako dari para petani kedistributor dan dari distributor kepasar-pasar tradisional,hal ini bertujuan agar tidak terjadi penyimpangan dan penimbunan oleh spekulan yang tidak bertanggung jawab.
para pedagang pun dihimbau agar tidak memanfaatkan situasi demi merauh keuntungan yang besar.Pemerintah perlu terjun langsung melakukan pengawasan untuk mengendalikan harga-harga yang biasanya naik mengjelang bulan puasa dan Idul Fitri.pemerintah juga perlu melakukan intervensi agar dapat menstabilkan harga-harga pasar tradisional.Tindakan antisipasif menjadi langkah yang bijaksana misalnya dengan melakukan penyesuaian antara produksi dan konsumsi.
UNTUK MENGATASI KENAIKAN HARGA SEMBAKO yaitu dengan cara:
1.Menyeimbangkan produksi dan kebutuhan
2.Adanya operasi pasar yang dilakukan pemerintah
3.Mengendalikan stok

~Apa Dampak Terhadap Harga?
Menurut hukum ekonomi "semakin banyak permintaan akan barang sedangkan produksi terbatas maka akan menaikkan harga barang tersebut",jadi dengan banyaknya permintaan pada bulan ini harga sembako akan naik 100% dari harga sebelumnya,tentu ini akan menjadi masalah tersendiri bagi kalangan middle low {ekonomi menengah kebawah} dimana mereka akan kesulitan untuk mememnuhi kebutuhan pokoknya seperti biasa.

JADI APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?

1.STOP MEMBELI,artinya bersama-sama seluruh masyarakat untuk tidak membeli apapun pada satu minggu sebelum bulan suci Ramadhan dan setelah masuk ramadhan,dan juga sebelum satu minggu Idul Fitri dan sesudahnya.
2.PENGHEMATAN,artinya salah satu cara klasik untuk menghadapi kondisi ini,dimana kita sebagai konsumen hanya membeli keperluan yang dianggap urgent {penting} saja.
tetapi cara ini tidak akan menghentikan kegiatan para penjual yang menaikkan harga secara sepihak pada hari penting,sementara dipihak petani harga tetap dan tidak berubah,yang membuat para petani yang akan sulit untuk memenuhi kebutuhan karena harga yang mahal.

Jadi Saran saya adalah,
~himbau seluruh keluarga anda untuk "STOP MEMBELI" karena dengan banyaknya rekan dan saudara yang kita ajak maka akan lebih efektif dengan cara ini,dan keberhasilan ini demi menyelamatkan saudara kita yang hidup mereka pas-pasan atau menengah kebawah ,agar dengan penghasilan mereka itu akan dapat memenuhi kebutuhan pokok yang akan membuat mereka untuk mempertahankan hidup"


TERIMA KASIH,








Pak Khoiruman:"Maaf telat tadi malam saya lupa"

WAHYU ANGGARWATI(2015 514 372)
Permasalahan rill yang terjadi saat ini contohnya yaitu makanan pokok kita yaitu beras. Kita mempunyai sumber daya alam yang bagus untuk menghasilkan beras yanf bagus. Sebaiknya pemeribtah membatasi barang - barang impor karena kita mampu menghasilkan kualitas beras yang bagus dengan sumber daya alam yang melimpah. Indonesia terkenal dengan kesuburan tanahnya jadi kita bisa menghasilkan bahan pokok yang bagus. Pemerintah sebaiknya membatasi bangunan gedung saat ini karena sawah sekarang banyak yang digunakan untuk gedung.
Pemerintah sebaiknya memberikan subsidi pupuk kepada petani , memberikan bimbingan kepada petani untuk mengolah dengab teknologi modern agar menghasilkan bahan pokok tersebut dengan bagus sehingga bisa membatasi impor beras dan mengatasi lemahnya nilai tukar saat ini.
Dampak dari inflasi bahan pokok yaitu masyarakat yang kurang mampy tidak bisa memenuhi kebutuhannyq akibatnya terjadi kelaparan.
Budayakan membeli produk asli Indobesia dari pada impor .

Menurut pendapat saya, teori Adam Smith jika di terapkan di Indonesia belum bisa. Sebab Indonesia belum siap atau mampu dalam menghadapi globalisasi ekonomi, walaupun Indonesia memiliki SDA dan SDM yang melimpah, namun SDM yang di miliki Indonesia belum memadai/belum mempunyai keahlian menyeluruh. Sedangkan yg di tekankan dalam teori Adam Smith "faktor produksi adalah SDM", jika SDM Indonesia tidak memadai bagaimana bisa mengoptimalkan SDA yang ada. Sebagai contoh : Indonesia memiliki SDA yang melimpah(dalam bidang pertanian) namun Indonesia masih mengimport beras dari negara lain (belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri). Apabila SDA di imbngi dengan kemajuan SDM, maka otomatis akan mampu menghasilkan produk/barang unggulan. Jadi sebaiknya pengembangan dan pelatihan yang ada di Indonesia perlu di benahi dan di bina untuk mengolah SDM menjadi optimal, agar indonesia mampu bersaing dalam perdagangan internasional dan mendapat keuntungan yang maksimal.

Muhammad Aulia Akbar_2015 514 349

Menurut saya permasalahan yang ada saat ini adalah kebutuhan pokok yang masih dipasok negara lain seperti beras, kedelai, gula pasir dan banyak lagi. Padahal negara ini adalah negara yang mempunyai sumber daya alam yang sangat melimpah. Beras adalah makanan pokok yang dikonsumsi hampir semua penduduk di Indonesia Tetapi faktanya kita masih Mengimport beras dari Vietnam, Thailand, Pakistan. Bayangkan makanan pokok saja masih import yang mayoritas membutuhkan berarti kita harus selalu mengimport beras, kedelai, daging pun juga import berarti apa yang kita konsumsi berasal dari negara lain dan permintaan import akan naik kalau pemerintah tidak membuat kebijakan untuk membatasi dengan cara memberdayakan para petani di Indonesia dengan cara memberi kemudahan dan yang dibutuhkan para petani di daerah penghasil beras , membatasi import yang membuat kurs rupiah turun . Belum lagi kalau BBM menaik apaun ikut naik dan permintaan akan barang akan turun kalau harga naik karena daya beli masyarakat indonesia turun. Harusnya Indonesia juga harus lebih mencintai produk ciptaan anak bangsa, membangun infrastruktur yang baik bukan di pulau Jawa tetapi seluruh Indonesia, agar penditribusian apapun tak terkendala. Ingat Import kita lebih besar dari Ekspor . Stop membeli barang yang tidak perlu.

Reni Maydianti (2015-514-278)

Permasalahan ekonomi yg riill di Indonesia salah satunya adalah kenaikan harga, hal yang menyebabkan harga barang terus merangkak naik adalah prinsip ”supply dan demand”. Seperti salah satu hukum ekonomi yang mengatakan bahwa apabila permintaan meningkat dan barang tidak ada maka akan cenderung terjadi kenaikan harga barang.

Hal ini bisa dilihat dari waktu terjadinya kenaikan harga. Kenaikan harga suatu barang sebagain besar terjadi karena faktor gagal panen. Contohnya ketika harga cabe naik, Harga cabe ini naik karena terjadi gagal panen pada petani cabe akibat cuaca buruk.

Saat ini harga beras terus melonjak naik hal ini disebabkan banyak petani beras yang gagal panen. Gagal panen ini menyebabkan jumlah beras di pasar menurun sedangkan permintaan tetap atau mungkin bertambah. Akan lebih parah lagi saat menjelang puasa, harga barang terus melonjak naik karena jumlah permintaan terus meningkat sedangkan jumlah barang tetap atau cenderung berkurang.

Perlu analisis dari sisi supply, mengapa supply berkurang. Saat menjelang puasa seperti ini banyak orang di daerah jawa yang melakukan ritual “kirim doa” kepada para kerabatnya yang telah meninggal. Ritual ini berupa syukuran dengan mengundang para tetangga dan kerabat ke rumah untuk berdoa bersama-sama mendoakan sanak saudara yang telah meningga dunia.

Kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh satu keluarga tapi oleh semua keluarga yang memilki keluarga yang sudah meninggal dunia. Hal ini menyebabkan permintaan akan kebutuhan beras meningkat. Naiknya permintaan beras tidak diikuti bertambahnya jumlah beras di pasar hal inilah yang menyebabkan harga beras terus merangkak naik.

Tentu menjadi hal yang sulit apabila kita ingin mengendalikan harga barang karena selama ini barang-barang yang melonjak naik adalah barang-barang kebutuhan rumah tangga yang jumlah penawaran di pasar berkurang karena jumlah barangnya memang berkurang karena sebab-sebab tertentu seperti yang sudah saya sebutkan di atas tadi.

Apabila kita ingin mengendalikan harga salah satu caranya adalah dengan menambah jumlah penawaran di pasar yang artinya kita menambah jumlah stok barang tersebut di pasar atau dengan menekan permintaan akan barang tersebut. Seperti bunyi hukum permintaan dan penawaran “apabila penawaran akan suatu barang semakin bertambah namun permintaan akan barang tersebut berkurang maka harga barang akan turun” sedangkan apabila “ permintaan meningkat namun penawaran berkurang maka harga barang akan naik”. Jadi cara yang dapat dilakukaan agar harga tidak terus naik adalah berusaha agar jumlah penawaran melebihi jumlah permintaan di pasar

Permasalahan perekonomian yang terjadi di Indonesia disebabkan banyaknya pertumbuhan penduduk yang tidak sebanding dengan produksi pangan.sehingga permintaan Lebih banyak Dari penawaran itu menyebabkan kelangkaan pangan Dan harga pangan yang di tawarkan pun menjadi tinggi.harga harga naik di sebut inflasi,inflasi pada satu barang Akan di ikut I barang yang lain.permasalaham ekonomi yang ke 2 adalah pengangguran,Karena terjadi inflasi maka banyak pabrik yang menghentikan produksi ataupun mengurangi produksi,sehingga menyebabkan PHK terhadap tenaga kerja Dan pengangguran pun semakin bertambah.untuk saat ini pemerintah banyak melakukan impor untuk menutupi kebutuhan negara,Tapi hal itu Malah membuat nilai rupiah semakin melemah.kebijakan pemerintah dalam hal keluarga berencana juga belum dapat mengerem pertumbuhan di Indonesia ,kalau menurut saya solusi yang tepat adalah pemerintah memperbaiki sistem ekonomi di Indonesia Dan membentuk badan ekonomi seperti bulog.agar stok pangan di Indonesia stabil sehingga inflasi dapat di kurangi,pemerintah juga harus memperhatikan sektor pertanian,perkebunan,Dan perikanan agar kebutuhan pangan dapat tercukupi Dan negara tidak lagi melakukan impor pangan Dari luar negeri.

Contoh permasalahan riil adalah kenaikan harga bahan pokok, seperti beras adalah fenomena berulang yang seolah tak terhindarkan bagi rakyat Indonesia. Sesuai hukum ekonomi, fenomena ini sebenarnya wajar, di mana ada peningkatan permintaan, maka harga pun melonjak. Pedagang pun tak mau kehilangan kesempatan untuk mengambil untung lebih besar. Tapi tak urung hal ini meresahkan masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan minim.
Dari kasus diatas kelompok kami menganalisis adanya Penyebab Terjadinya Kenaikan Harga Beras disebabkan karena:
Saat ini harga beras terus melonjak naik hal ini disebabkan banyak petani beras yang gagal panen. Gagal panen ini menyebabkan jumlah beras di pasar menurun sedangkan permintaan tetap atau mungkin bertambah karena menjelang puasa. Saat menjelang puasa, harga barang terus melonjak naik karena jumlah permintaan terus meningkat sedangkan jumlah barang tetap atau cenderung berkurang.
Solusi diantaranya sebaiknya pemerintah memberikan subsidi pupuk kepada petani , memberikan bantuan misalnya traktor agar memudahkan petani dan menghasilkan bahan beras bagus dalam waktu yang singkat sehingga bisa mengurangi impor beras.

Contoh permasalahan yang riil terjadi di Indonesia saat ini adalah tingginya permintaan barang import dan menyebakan terjadinya inflasi. Dalam ilmu ekonomi inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara continue.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
a. Dampak Inflasi :
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang ber-gairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
b. Cara mengatasi :
Maka bisa dilakukan dengan menerapkan kebijakan moneter yang bersifat mengurangi jumlah uang beredar, yang meliputi:
1) Kebijakan Pasar Terbuka, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menjual SBI (Surat Bank Indonesia). Dengan menjual SBI, Bank Sentral akan menerima uang dari masyarakat. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
2) Kebijakan Diskonto, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga, diharapkan masyarakat akan menabung di bank lebih banyak. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
3) Kebijakan Cadangan Kas, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan cadangan kas minimum. Sehingga, bank umum harus menahan uang lebih banyak di bank sebagai cadangan. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
4) Kebijakan Kredit Selektif, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara memperketat syarat-syarat pemberian kredit. Syarat pemberian yang ketat akan mengurangi jumlah pengusaha yang bisa memperoleh kredit. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
5) Sanering, yaitu kebijakan Bank Sentral memotong nilai mata uang dalam negeri jika negara sudah mengalami hiperinflasi (inflasi di atas 100%). Dengan memotong nilai mata uang maka nilai uang yang beredar dapat dikurangi.
6) Menarik atau memusnahkan uang lama, yaitu kebijakan Bank Sentral mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menarik atau memusnahkan uang lama seperti uang logam Rp5,00; Rp10,00 dan Rp25,00 serta uang kertas Rp100,00.
7) Membatasi pencetakan uang baru.
Untuk mengatasi inflasi pemerintah harus membatasi pencetakan uang baru, agar jumlah uang yang beredar tidak semakin bertambah.

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Damar Adi Wicaksono 2015-514-343

Setiap perayaan hari besar keagamaan masalah ekonomi yg satu ini akan selalu muncul ke permukaan. Apalagi kalau menyangkut sembilan bahan pokok (sembako). Masyarakat sensitif sekali dengan masalah harga, apalagi ibu rumah tangga yg suka mengeluh apabila harga-harga sembako melambung tinggi. Harga barang akan melambung tinggi tanpa kontrol. Yang dijadikan alasan kenaikan harga barang ini adalah lebih banyaknya permintaan daripada kesediaan barang. Inilah yg menjadikan harga barang menjadi naik. Upaya penyelesaian yg dilakukan pemerintah kita biasanya adalah dengan mengadakan operasi pasar. Sebenarnya, bentuk penyelesaian ini adalah bentuk penyelesaian masalah yg tidak langsung mengena pada inti permasalahannya. Seharusnya pemerintah memiliki kemampuan untuk menentukan harga dipasaran. Tidak hanya mengadakan inspeksi mendadak ataupun sekedar penyuluhan penyuluhan yg bersifat tak praktis.

Rizki Irayanti Putri ( 2015 514 291)

contoh permasalahan rill saat ini yang masih diperbincangkan oleh khalayak umum mengenai melemahnya nilai rupiah hingga menembus angka Rp.14.000/ dolar AS mengakibatkan kenaikan harga pokok.
Penyebab anjloknya mata uang rupiah dikarenakan faktor eksternal dan faktor internal.
--Faktor eksternal
Aksi borong dollar yang dilakukan spekulan asing menjelang akhir tahun
Aksi ini dipicu oleh momen liburan panjang seluruh umat manusia berkaitan dengan perayaan natal dan tahun baru masehi. Kebutuhan akan Dollar meningkat drastis. Para pelaku dunia usaha atau orang berduit yang ingin berlibur atau pulang kampung tentu lebih memilih dollar untuk pegangan mereka. Di belahan bumi manapun mereka berada, Money changer gampang ditemukan untuk menukar dollar mereka ke mata uang negara tujuan.
--Faktor internal
Aktivitas perusahaan asing membayar dividen dalam bentuk dollar ke negara tujuan.
Seandainya ada aturan yang memproteksi dividen dengan dollar, tapi disesuaikan dengan negara tujuan, di mana dividen dibayar dengan mata uang negara pemegang saham, mungkin rupiah tidak akan fluktuatif tiap semester. Problemnya, pemegang saham mana yang setuju laba mereka dibayar dengan kurs mata uang yang menjadi figuran semata seperti rupiah?

Dari uraian singkat di atas, dapat kita katakan bahwa banyak faktor yang menyebabkan anjloknya rupiah. Itulah resiko yang harus diterima rupiah kalau terus menjadi figuran semata .
Bagaimana dengan pemerintah? Apakah sudah malakukan langkah untuk menurunkan tingkat inflasi yang sangat tinggi ini? Dalam beberapa usahanya pemerintah telah melakukan tekanan terhadap inflasi dengan mulai menarik uang rupiah yang beredar di seluruh Indonesia serta menambah bea import dan lain lain.
>>langkah yang sangat cocok bagi pemerintah untuk mengatasi inflasi ini dengan :
1. Pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) pengenaan bea masuk anti dumping dan bea masuk pengamanan sementara untuk produk produk import yang terindikasi dumping.
2. Meningkatkan komponen bahan bakar nabati agar import Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa dikurangi.
3. Kementrian keuangan dan Bank Indonesia harus berupaya mendorong dan memaksa proses transaksi di indonesia harus memakai mata uang rupiah.
4. Mendorong BUMN untuk melakukan kebijakan reasuransi.

Contoh permasalahn rill saat ini di Indonesia adalah Inflasi. Inflasi dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :
Pemerintah, jika penerimaan pemerintah lebih kecil daripada pengeluaran, maka pemerintah dapat mencetak uang baru, hal ini akan dapat menimbulkan inflasi jika tidak diimbangi dengan penambahan produksi yang akan ditawarkan kepada masyarakat.
Pihak swasta, inflasi dapat terjadi jika pihak swasta banyak menerima kredit dengan jumlah besar untuk memenuhi permintaan penjamin kredit pihak swasta.
Ekspor impor, jika ekspor lebih besar daripada impor maka devisa yang diterima akan menambah jumlah uang yang beredar didalam negeri sehingga kemungkinan dapat menimbulkan inflasi.
Penerimaan dan pengeluaran negara, apabila jumlah penerimaan lebih kecil dari pengeluaran maka terjadi defisit, sehingga pemerintah harus mencetak uang baru, tetapi kalau penambahan uang baru tidak seimbang dengan yang dibutuhkan maka justru dapat menimbulkan inflasi.
Untuk mengatasi inflasi, pemerintah melakukan bebarapa kebijakan sebagai berikut :
Kebijakan moneter, adalah kebijakan pemerintah melalui bank sentral mengatur jumlah uang yang beredar. kebijakan moneter berupa kebijakan diskonto, pasar terbuka, Cash ratio dan pembatasan kredit.

Kebijakan fiskal, adalah kebijakan mengatur pengeluaran pemerintah dan mengatur perpajakan. untuk mengatasi inflasi pemerintah mengambil langkah : (1) menekan pengeluaran pemerintah. (2) menaikkan pajak. (3) mengadakan pinjaman pemerintah.
Kebijakan non Moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi inflasi diluar kebijakan Moneter dan kebijakan fiskal. kebijakan non moneter yang dilakukan pemerintah antara lain : mengendalikan harga, menaikkan hasil produksi, dan kebijakan upah.

Terdapat banyak masalah perekonomian riil yang terjadi di tanah air. Salah satunya adalah kesediaan pangan yang masih tidak balance dengan pertumbuhan penduduk di indonesia yang sekarang ini jumlahnya kurang lebih sekitar 250 juta jiwa. Dalam hal ini saya akan membahas tentang salah satu kebutuhan pokok yang paling banyak di konsumsi oleh masyarakat indonesia yaitu beras.Kita tahu pada saat sekarang kenaikan harga barang pokok kian meningkat sedangkan jumlah penduduk kita juga merangkak naik. Dengan demikian mau tidak mau permintaan barang pokok juga akan menigkat. Dalam hal ini permasalahan kenaikan harga kebutuhan pokok termasuk beras memiliki dampak buruk yg sangat di rasakan oleh masyarakat terutama di kalangan menengah ke bawah.
Negara kita ini adalah negara agraris yg kebanyakan mata pencaharian penduduknya adalah petani, namun ironisnya kita masih kurang mampu meningkatkan tingkat komuditi beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kita yg relatif berjumlah besar ini. Akibatnya pemerintah masih mengimpor beras dari berbagai wilayah luar negara yaitu vietnam, cina, jepang dll. Hal ini di akibatkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah pemanfaatan lahan yg salah, tingkat panen yg relatif kurang frekuensinya, dan seringnya petani yang mengalami gagal panen. Yang pertama adalah penyalahgunaan pemanfaatan lahan. Hal ini tentu banyak kita temui disekitar kita seperti contoh lahan yg semula adalah lahan pertanian yang subur dan potensial kini telah beralih fungsi menjadi komplek perumahan, lahan industri yang pada kenyataannya banyak menimbulkan limbah rumah tangga maupun limbah pabrik yang dibuang ke sungai. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi hasil atau mutu padi di lahan pertanian yg berada di sekitar komplek atau sekitar industri pabrik yg cenderung kurang baik bahkan akan menyebabkan kegagalan panen yg saat ini banyak terjadi di masyarakat kita karena disebabkan oleh irigasi yg tidak layak akibat terkontaminasi oleh limbah.Yang kedua adalah seringnya para petani kita yg mengalami gagal panen. Hal ini sudah di jelaskan di atas yaitu salah satunya imbas dari penyalahgunaan pemanfaatan lahan yang menimbulkan pencemaran dalam proses irigasi sawah. Kemudian yg terakhir adalah tingkat frekuensi panen yg relatif sedikit. Dalam era globalisasi ini kita tahu sudah banyak teknologi-teknologi yang di terapkan termasuk dalam bidang pertanian oleh negara yg komuditi berasnya melimpah seperti vietnam dan jepang. Hal ini harus di tularkan kepada para petani indonesia dan tentu saja peran pemerintah juga sangat dibutuhkan misalnya dengan cara mensosialisi masyarakat bagaimana penerapan teknologi tersebut untuk memperbanyak frekuensi panen dan akan melimpah jumlah beras yg didapatkan sehingga pemerintah tidak perlu mengimpor beras dari negara luar. Kemudian tentang solusi penyalahgunaan lahan yg saya kira menjadi permasalahan utama yg banyak muncul di sekitar kita adalah misalnya dengan memanfaatkan lahan yg tandus untuk dialih fungsikan menjadi lahan industri pabrik, kemudian juga sebaiknya pemerintah setidaknya membatasi adanya penyalahgunaan lahan tersebut dengan membuat undang-undang untuk para investor agar tidak memanfaatkan atau mengalih fungsikan lahan yang subur menjadi ladang keuntungan bagi mereka para investor yg ingin mendirikan pabrik. Dan tentunya memberi hukuman yang mempunyai efek jera bagi pelaku yang melanggar. Dengan demikian para petani akan menjadi produktif dan negara tidak akan mengimpor beras dari luar atau setidaknya pemerintah dapat mengurangi jumlah impor beras. Syukur-syukur indoneisa dapat berevolusi kembali menjadi negara swadaya beras dan dapat mengekspor beras ke luar negeri.. Amiiiin..

contoh permasalahan yang reall saat ini adalah masalah subsidi BBM yang selalu mengalami pasang surut . Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini bangsa kita sedang mengalami masalah naiknya harga bahan bakar minyak. Ini dikarenakan permintaan masyarakat akan BBM yang membubung tinggi sementara penyediaan barang mengalami kekurangan yang membuat harga barang tersebut menjadi naik dan timbulnya inflasi. Kenaikan harga BBM memperberat beban hidup masyarakat terutama mereka yang berada di kalangan bawah dan juga para pengusaha, karena kenaikan bbm menyebabkan turunnya daya beli masyarakat Setelah sekian lama kebijakan subsidi BBM dijalankan , timbul berbagai kontravensi untuk segera menghentikan kebijakan subsidi bbm, karena setelah di lihat-lihat ternyata kebijakan subsidi ini tidak berjalan efektif dan jauh dari tujuan semula. Karena selama ini pemerintah terus memberi subsidi untuk BBM yang dikeluarkan dari APBN. Subsidi bbm yang melambung tinggi dan terus menekan APBN menyebabkan perekonomian indonesia semakin parah. maka yang harus di lakukan pemerintah adalah Oleh karena itu perlu adanya penghematan dan pengawasan agar sasarannya tidak melenceng dari yang seharusnya. Karena dengan semakin besarnya subsidi BBM, kemampuan pemerintah untuk membiayai berbagai program yang berorientasi pada perbaikan kesejahteraan masyarakat miskin seperti pendidikan, kesehatan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan penyediaan infrastruktur menjadi terancam dikurangi.

Menurut saya contoh permasalah riil di berbagai daerah di Indonesia saat ini yakni masalah kelangkaan bahan bakar minyak ( BUMN). Hal ini dikarenakan kebijakan pemerintah yang berencana akan menaikkan harga BBM dalam waktu yang dekat. Pemerintah menghimbau para aparat keamanan untuk memperketat pengawasan di setiap area SPBU agar tidak terjadinya kelangkaan BBM yang akan merugikan rakyat. Sudah banyak kasus yang ditemukan di berbagai daerah, bahwa BBM dijadikan objek untuk menguras keuntungan oleh berbagai pihak yang " nakal". Contohnya dari beberapa penjual BBM eceran yang menjual dengan harga tinggi. Ini tentu saja sangat mencekik rakyat kecil.
BBM tentu saja tidak akan dikorbankan untuk naik, jikalau pemerintah itu sendiri tidak membelanjakan uang APBN untuk hal -hal yang sangat tidak penting. Misalnya yang baru-baru ini terjadi, RENOVASI TOILET DI GEDUNG DPR, yang kononnya menghabiskan uang ratusan juta . Sungguh miris, seharusnya pemerintah lebih peka dengan rakyat, tidak egois dengan diri mereka sendiri.

permasalahan riil dalam perekonomian:
1. rendahnya pertumbuhan ekonomi
2. kemiskinan
3. pengangguran
4. kesenjangan penghasilan
5. inflasi
6. hutang luar negeri
7. defisit anggaran
8. ketidakmampuan industrial
9. ketidakmampuan mengelola sumbr daya manusia
10. penguasaan iptek yang kurang
11. korupsi
12. masalah pangan
13 pembangunan yang cenderung tersentralisasi
teori penawaran dan permintaan dapat memecahkan masalah tersebut salah satunya dengan cara mencapai keseimbangan harga dimana baik konsumen dan produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual keadaan keseimbangan juga dapat ditentukan secara matematik, yaitu dngan memecahkan persamaan permintaan penawaran secara stimulan

contoh sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan mereka untuk membiayainya. Dalam kasus ini, ekonomi akan berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan membuat “pasar yang hilang” untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa “kesejahteraan optimal” biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dengan norma utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonomi dan teorinya.

Permasalahan rii;l dalam perekonomian:
1. Rendahnya pertumbuhan ekonomi
2. Kemiskinan
3. Pengangguran
4.Kesenjangan penghasilan
5, Inflasi
6. Hutang luar negeri
7. Defisit anggaran
8. Ketidakmampuan industrial
9. Ketdakmampuan mengelola sumber daya manusia
10. Pengusaha Iptek yang kurang
11. Korupsi
12. Masalah pangan
13. Pembangunan yang cenderung tersentralisasi

Teori penawaran dan permintaan dapat memecahkan masalah tersebut salah satunya dengan cara mencapai keseimbangan harga dimana baik konsumen dan produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi maupun yang dijual. Keadaan keseimbangan juga dapat ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan penawaran secara stimulan.

Pemerintah turut campur tangan dalam masalah perekonomian yang terjadi di masyarakat. Permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat yaitu adalah naik nya harga kebutuhan pokok, terjadi kenaikan terhadap harga dollar yang mempengaruhi aktifitas perekonomian di Indonesia. Dalam hal ini yang paling merasa terbebani adalah masyarakat yang kurang mampu. Harga kebutuhan pokok terus melonjak mahal, seiring berjalannya waktu tetapi tidak pernah ada solusi untuk menanggulanginya dan ini terjadi di masyarakat kita, upah pekerja yang tidak kunjung naik dibarengi dengan melonjak mahalnya harga kebutuhan pokok.

BATAS TANGGAPAN SUDAH DITUTUP
JUMAT 9 OKTOBER 2015 PUKUL 24.00 WIB

Menurut saya, saya kurang setuju. Karena Indonesia mempunyai sumber daya manusia yang mempunyai banyak skill dan mempunyai sumber daya alam yang sangat banyak.
Sangat rugi jika hanya memproduksi satu produk unggulan. Apalagi ditengah krisis, turun nya nilai rupiah, dan krisis manusiawi oleh pejabat pejabat Di Indonesia. Jadi alangkah baiknya jika Indonesia memproduksi semua yang dimiliki atau memanfaatkan kekayaan alam di Indonesia dengan benar. Agar kemiskinan di Indonesia mengurang.

Contoh yang rill yaitukenaikanhargabarang, pemecahanmasalah ekonomi pokok dari masyarakat adalah adanya mekanisme pasar, karenamekanisme ini bisa memecahkan masalah ekonomi pokok yang dihadapi masyarakat dengan biaya yang sangat murah.Kemudiantidak perlu masyarakat menggaji birokrat-birokrat untuk menghitung dan merencanakan berapa masing-masing barang yang harus diproduksikan, bagaimana dan untuk siapa.Pada masyarakat industri modern, proses produksi selalu dilakukan dengan menggunakan alat-alat, mesin dan barang-barang modal. Akibat tersebut menimbulkan :
1.Penggunaan Barang-barang modal dalam proses produksi menaikkan produktivitas.
2.Semakin banyak barang-barang modal yang digunakan maka akan semakin tinggi produktivitas masyarakat tersebut.
3.Barang-barang modal dalam masyarakat akan semakin banyak bila masyarakat tersebut tidak memakai habis (atau tidak mengkonsumsi seluruh) barang-barang hasil produksi yang dihasilkan tiap tahun.
4.Setiapaktivitas Produksi setiap tahunnya harus diarahkan pada produksi barang-barang modal;
5.Barang-barang ini disisihkan untuk ditambahkan pada stok barang-barang modal yang telah ada di dalam masyarakan atau di investasikan.

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda teradap tulisan ini... matur nuwun

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More