Kiriman Terbaru

Dari CALEG menjadi CALOG

Ada berita yang menggelitik pada harian Jawa Pos terbitan Senin 23 Maret 2009, dalam tulisan bertajuk "RSJ VIP Untuk Caleg Stress" disebutkan bahwa manajemen Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta telah menyiapkan 10 kamar VIP untuk para mantan caleg yang tidak siap kalah dalam PEMILU 2009.
Waduh..waduh... Ada Caleg merangkap Calog (calon orang gila), Kasihan bener.... Padahal mereka punya tujuan mulia : mewakili rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat ... Agen perubahan...pahlawan rakyat...
Why ? diperkirakan penyebab utamanya adalah : Habisnya uang yg cukup banyak agar bisa menjadi salah satu wakil rakyat di Dewan. Lho memangnya berapa sih uang yang dikeluarkan untuk menjadi anggota dewan yang terhormat dan apakah duduk di kursi dewan bisa kembalikan modal yang telah dikeluarkan ?

Ada rumus matematika untuk beberapa caleg (aku nggak suudhon untuk bilang mayoritas) yaitu : Biaya Caleg < Gaji + Bagian Proyek Pemerintah + amplop ini itu

Biaya yang dikeluarkan untuk pencalonan sangat bervariasi, untuk Dewan Pada tingkat daerah yang lebih tinggi atau nasional pasti butuh ongkos yang lebih gedhe juga, jadi jangan kaget ketika ada calon yang mengeluarkan milliaran Rupiah untuk dapatkan 1 kursi di dwan.

Biaya yang harus dikeluarkan antara laian :
1. biaya pendaftaran untuk masuk pada bursa caleg
2. biaya promosi untuk diri mereka : pembuatan brosur, baliho, iklan di koran, telivisi dan bentuk promis yang lain

Gaji adalah sejumlah uang yang diterima secara rutin dan dalam jumlah yang relatif sama setiap bulannya, ketika akumulasi gaji yang diterima selam dia menjadi wakil rakyat tidak mampu menutup biaya penacalonan yang telah ia keluarkan maka ada 2 tindakan yang bisa dilakukan :
1. Membuat sebuah keputusan dewan untu menaikkan gaji anggota dewan, meski kinerja dewan belum terlihat..nggak masalh tuh heee...heee...hee...
2. Ketika setiap proyek dinas pemerintahan harus disetujui dan dipertimbangkan oleh dewan....nah ini dia. Proyek untuk rakyat maka harus disetjui oleh wakil rakyat (meski kadang rakyat merasa tidak terwakili dengan tindakan anggota dewan) disini dewan yang terhormat bisa tarik ulur besarnya bagian proyek. Jual mahal donk biar bagiannya lebih banyak...huss
3. Ada gosip nih... Banyak amplop yang berseliweran di Gedung Dewan, amplop putih, amplop hitam atau amplop abu-abu, amplop resmi, amplop tidak resmi atau amplop setengah resmi... Gilaaaa. Ketika merasa bahwa gaji yang besar sebagai anggota dewan masih terlalu kecil maka kembangkan ketrampilan tangan untuk meraih amplop-amplop tersebut meski terasa PANAAAAAS.....Ya Allah kuatkan hati wakil kita di dewan.. Amiin.

Bukan rahasia klo gaji itu bukan apa-apanya bagi anggota dewan dibanding penghasilan lain-lainnya. Jadi sangat tidak masalah jika menjadi Caleg dia berjanji : AKAN KUBERIKAN SEMUA GAJI-KU DI DEWAN UNTUK KEPENTINGAN RAKYAT PENDUKUNGKU

Sooo.... klo caleg sudah keluarkan uang besar untuk gapai angan2 pendapatan yg fantastis di dewan tetapi ternyata nggak TERPILIH.... yaa mungkin prediksi Rumah Sakit Jiwa untuk menambah kapasitasnya adalah hal yg sangat tepat...

5 komentar:

jika kepentingan rakyat hanyalah di mulut saja, Rumah Sakit Jiwa jadi rumah tinggalnya

setuju, klo bukan kepentingan rakyat alasan utamanya silahkan ke RSJ aja klo tergelincir

untuk membela kepentingan rakyat mereka rela keluarkan uang besar, jadi mengapa harus dicela bung !

lho... ini kan fenomena yg bener-bener terjadi mister, kita-kita bukan mencela, tapi menyayangkan klo dewan digunakan untuk mengemablikan modal saat pencalonan caleg

udah-udah kita liat aja, seberapa banyak caleg gagal yang jadi gila. GITU AJA KOK REPOT

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda teradap tulisan ini... matur nuwun

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More